Jumat, 30 Desember 2022

Mengenal Suku Bajo, Penyelam dan Pengembara Laut yang Ulung

 

Suku Bajo atau disebut juga Suku Bajau dan Suku Sama, adalah salah satu suku yang ada di Indonesia, hidupnya nomaden (berpindah-pindah) diatas perairan laut. Mereka datang dari dari Kepulauan Sulu di Filipina utara, berabad silam. 

Sebagian besar menuju Sabah dan berbagai wilayah Indonesia, hingga ke Kepulauan Madagaskar. Suku Bajo juga terdapat di Malaysia, Brunei, dan Filipina. Di Indonesia sendiri, Suku Bajo tinggal di Kalimantan TImur (Berau, Bontang), Kalimantan Selatan (Kota Baru), Sulawesi Selatan (Selayar), Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur (Boleng, Seraya, Komodo, Longos), Sumenep dan wilayah Indonesia bagian timur lainnya.


Sebagian besar Suku Bajo di Indonesia sudah tidak lagi nomaden, mereka menetap di pesisir pantai dengan hunian sederhana yang layak ditempati dan meninggalkan Animisme/Dinamisme. Dengan bermodalkan perahu kuno, tanpa peralatan penunjuk arah untuk memandu perjalanan, mereka hanya mengandalkan posisi bintang.





Suku Bajo memiliki keunggulan berenang yang hebat, mereka mampu bertahan di kedalaman 60-70 meter selama 13 menit, tanpa alat bantu apapun. Suku Bajo merupakan perenang dan penyelam yang ulung. Mereka bisa disebut Manusia Ikan dari Indonesia. Hasil penelitian mengatakan Suku Bajo memiliki ukuran limpa 50% lebih besar dari ukuran suku lainnya.

Ukuran limpa yang besar tersebut ternyata mampu menyuplai oksigen dalam darah selama menyelam di laut. Secara genetik, Suku Bajo memiliki gen PDE10A yang mampu mengatur hormon tiroid untuk mengembangkan ukuran limpa dibandingkan dengan orang biasa.


Kehebatan Suku Bajo dalam menyelam, membuat para ilmuwan dunia tertarik untuk melakukan penelitian. Salah satunya adalah sekelompok mahasiswa dari University of Copenhagen dan University of California yang mencoba meneliti misteri asal-usul kehebatan Suku Bajo yang ada di Indonesia.


Tak hanya para ilmuwan yang kagum terhadap Suku Bajo. Film Avatar 2 The Way of Water besutan Sutradara James Cameron, ternyata terinspirasi oleh Suku Bajo yang ada di Indonesia loh, Gubookers. Dikutip dari kanal YouTube National Geographic, sang sutradara mengatakan "Ada orang laut di Indonesia, yang tinggal di rumah panggung dan tinggal di rakit dan sebagainya. Kami melihat hal-hal seperti itu dan kami melihat beberapa desa yang berbeda pada jalur air yang ada menggunakan arsitektur dari pohon-pohon lokal".



sumber :

asamassa.com

national geographic indonesia

hipwee

sindonews.com


riset dan olah data :

Zahra & Andanu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Edward Douwes Dekker, Kritik Untuk Kolonial dari Darah Belanda, Lewat Sebuah Buku

  Eduard Douwes Dekker (2 Maret 1820 – 19 Februari 1887), atau yang dikenal pula dengan nama pena Multatuli (dari bahasa Latin multa tuli &q...