Jumat, 30 Desember 2022

Mengenal E-Waste dan Cara Mengelolanya

 


Gubookers, siapa nih yang sudah tahu tentang istilah E-Waste? Langsung aja yuk kita bahas bersama. Check this out!


Melansir dari halaman web zerowaste.id, E-Waste adalah istilah untuk barang-barang elektronik yang sudah tidak terpakai dan dibuang begitu saja, baik itu karena rusak atau sudah ketinggalan zaman, seperti (cellphone, computer, monitor, printer, small device, dsb). 

Pada 2016, Indonesia masuk ke daftar 10 besar negara penghasil limbah elektronik mencapai terbanyak didunia (sumber: Statistika).






Berdasarkan data tersebut, Cina menempati urutan pertama dengan produksi limbah elektronik mencapai 7,2 juta ton, disusul Amerika Serikat dengan 6,3 juta ton limbah elektronik. Sedangkan Indonesia menghasilkan 1,3 juta ton e-waste.


Bahaya Sampah Elektronik

E-waste termasuk limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) yang tidak bisa dibuang dan dikelola sembarangan. Banyak zat yang bisa mengkontaminasi tubuh dan ekosistem lingkungan, misalnya kandungan mercucry dan palladium yang sifatnya beracun.

Hampir semua e-waste yang kita hasilkan bermuara di negara miskin seperti Agbogbloshie, Ghana. Disana lebih dari 50.000 orang tinggal dan mencari nafkah dari serpihan material e-waste.

Mereka biasanya membakar sampah tersebut untuk mendapatkan material yang berharga agar dapat dijual kembali. Namun hal ini sangat membahayakan tubuh manusia dan ekosistem.





Cara Mengelola Sampah elektronik (E-Waste)

A. Gadget Lama

Untuk mengelola gadget lama agar tidak menjadi sampah elektronik, ada 3 langkah yang harus Gubbokers lakukan nih:

  • Gubookers bisa mulai mencari dan mengumpulkan gadget lama yang mungkin menumpuk di laci, lemari atau gudang rumah.

  • Jika ada gadget yang belum bisa Gubookers lepaskan karena sentimental bagimu, maka rawatlah sebaik mungkin atau perbaiki jika memungkinkan, agar dapat digunakan kembali.

  • Jika ada gadget yang tidak begitu kalian pentigkan, Gubookers bisa membawa dan memasukkan pada kotak khusus e-waste yang ada di kotamu. Jangan dibakar, ditimbun, terlebih dibuang sembarangan.

B. Gadget Baru

Dan untuk gadget baru, ada 4 langkah besar yang harus Gubookers lakukan untuk mengurangi potensi sampah elektronik.

  • Jika Gubookers ingin membeli gadget yang baru, pastikan beli gadget dengan kualitas yang tahan lama.

  • Rawat gadget tersebut agar awet dan bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama.

  • Belilah gadget dengan fitur all-in agar Gubookers tidak perlu membeli aksesoris tambahan lainnya.

  • Pastikan Gubookers bisa menahan diri untuk tidak membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

Nah Gubookers, sekarang sudah tahu ya bahaya dan cara mengelola sampah elektronik. Kita bisa sama-sama memberikan kesadaran orang-orang terdekat untuk bijaksana dalam menggunakan peralatan elektronik, agar tidak menimbulkan sampah elektronik yang menumpuk dan bisasa memberikan dampak buruk untuk manusia dan lingkungan sekitar.


Sumber        : zerowaste.com
Olah Data    : Andanu 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Edward Douwes Dekker, Kritik Untuk Kolonial dari Darah Belanda, Lewat Sebuah Buku

  Eduard Douwes Dekker (2 Maret 1820 – 19 Februari 1887), atau yang dikenal pula dengan nama pena Multatuli (dari bahasa Latin multa tuli &q...